Petang Isnin yang damai. Awan gemuk sarat mengandung hujan. Daun pohon ru bergoyang lembut dihembus bayu laut Tanjung Balau. Ikan-ikan kecil berenang-renang di celah -celah batu. Empat orang kanak-kanak kecil berbaju oren limau Sunkist berlari berkejar-kejaran sambil tertawa riang di gigi pantai. Ceri tersenyum tenang. Duduk santai di tepian samudera dan membiarkan separuh dari tubuhnya ditengelami air jernih laut yang sesekali berombak perlahan. Sungai matanya sudah lama kering. Segala kepedihannya seolah telah meresap jauh ke dasar bumi. Tekadnya bulat. Mulai saat ini, walau apa jua yang terjadi, dia hanya mahu memandang ke hadapan dan mencipta keindahan.
No comments:
Post a Comment