Oleh Sasterawan Negara, Usman Awang
I
MEREKA memisahkan kita
pasport visa wilayah segala tempoh nama
mereka merompak kita dengan undang-undangnya
peluru dikirimkan dalam bungkusan dollarnya
kita dipaksa memilih salah satu
dan kita mesti memilihnya
tiada jalan lain
II
Telah saudara pilih senapang dan peluru
banyak pemimpin memilih dollarnya
untuk ini saudara membasahi baju
rumput-merah sungai-merah
tangis anak-anak
darah rakyat tertindas
III
Saudara memerah kaktus melumat batu
menjadikannya minuman makanan
gadis-gadis bekerja debu pasir dandanannya
anak-anak kecil menyandang senapang
saudara menghitamkan langit menyelubungi
saluran minyak
setengahnya menyanyi di penjara
untuk pembebasan Palestin
IV
Kami bertatih di sawah semakin kering
petani-petani mulai menebang hutan dara
permulaan kecil pada ketenangan segumpul awam
ketenangan yang di belakangnya memangkas kami
yang sedikit ini sedang belajar
dari tiap pengalaman saudaradan pengalaman sendiri
kami memampatkan gerhana bulan mei
pada tujuan tempat
nusantara ini
V
Salam
tanpa visa
pasport
golf
warna
kemanusiaan rakyat
seluruh benua
~Usman Awang, 1970~
No comments:
Post a Comment