Malaysiaku tanah air kecintaanku
menuju mercu dengan acuan sendiri
Malaysiaku, kiblatnya bukan Jepun, tapi Kaabah
Harakiri milik manusia beruk, pengikut Musa, penangkap ikan di hari Sabtu
Pemimpinku bukan pengecut, bukan dayus
Pemimpinku umat Muhammad, pemansuh syariat terdahulu
Memperbetulkan kepincangan, bukannya membunuh diri dan lepas tangan
Pemimpinku tak gentar melawan arus
Cuma sekali ini ia tewas dan bangkit kembali
Kerisnya bukan sembarangan
Kalau ia mahu, sekilas, kuasanya mampu menumbang lawan
Bukan sekali kutaksub pada pemimpinku, namun dialah ulul amri
yang kutaati, sesudah Allah dan rasul-Nya
yang berdiri antara syurga dan neraka
dan kutahu dia bukan sempurna, tapi yang terbaik
dan kutahu kau dan aku jua bukan sempurna
namun kita saling melengkapi
Malaysiaku bukan Indonesia, bukan Pakistan, bukan Palestin
demokrasiku bukan senapang, bom dan peluru berpandu
Malaysiaku warganya berbilang, bukan untuk bermusuhan
dalam kepelbagaian, tercipta keindahan
kerna Dia menciptakan kita, berbeza, agar saling mengenal
Malaysiaku bukan sempurna, itu kutahu
namun Malaysiaku tetap tanah airku
tanah kecintaanku, tanah tumpah darahku
dan akukan terus menyintaimu
kerna kecintaan ini sebahagian dari iman, titian redha ar-Rahman
Malaysiaku tanah air kecintaaku
bangkit berlari menuju mercu dengan acuan wahyu
ukirkan buku baru, citra baru, dengan pena baru
maju dan terus maju, demi Yang Satu
No comments:
Post a Comment