Semua catatan yang tidak dinyatakan sumber/rujukannya adalah pandangan pribadi dan cetusan pengendali blog ini. Pembaca dibenarkan membuat salinan (copy paste), mencetak atau menyebarkannya di laman maya dengan memberikan kredit kepada blog ini: ©http://7kilas.blogspot.com. Sebarang percetakan bagi tujuan kormesial pula perlu mendapat kebenaran bertulis daripada pengendali blog.


Tuesday, February 17

Sebuah Renungan Tentang Kejayaan


Tulisan ini kiriman emel Saudari Alfiatunur Arahman atau Dedek. Anak jati Aceh ini bakal terbang ke US untuk menyambung pengajiannya di sana minggu hadapan. Semoga segala urusannya dipermudahkan dan segala misinya tercapai. Pertama kali berbicara dengannya dan seorang lagi teman, Lisa - dari Padang, Indonesia, kami sering tertawa lucu kerana beberapa perbezaan sebutan, makna dan ejaan antara Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia. Apapun, kita dari rumpun yang sama dan kepelbagaian mengandung rahmat yang melimpah. Tulisan ini ditulis dalam Bahasa Indonesia dan saya percaya, ianya mudah difahami dan dimanfaatkan.



Sebuah Renungan Tetang KESUKSESAN

Sukses itu sederhana,sukses tidak ada hubungan dengan menjadi kaya raya, sukses itu tidak serumit/serahasia seperti kata kiyosaki/tung desem waringin/the secret, sukses itu tidak perlu dikejar, SUKSES adalah Kita.. karena kesuksesan terbesar ada pada diri Kita sendiri...

Bagaimana Kita tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk membuahi 1 ovum, itu adalah sukses pertama Kita!

Bagaimana Kita bisa lahir dengan anggota tubuh sempurna tanpa cacat, itulah kesuksesan Kita kedua...

Ketika Kita ke sekolah bahkan bisa menikmati studi S1, di saat tiap menit ada 10 siswa drop out karena tidak mampu bayar SPP, itulah sukses Kita ketiga...

Ketika Kita bisa bekerja di perusahaan bilangan segitiga emas, di saat 46 juta orang menjadi pengangguran, itulah kesuksesan Kita keempat...


Ketika Kita masih bisa makan tiga kali sehari, di saat ada 3 juta orang mati kelaparan setiap bulannya itulah kesuksesan Kita yang kelima...

Sukses terjadi setiap hari, Namun Kita tidak pernah menyadarinya. ..

Sukses selalu dibiaskan oleh penulis buku laris supaya bukunya bisa terus-teruan jadi best seller dengan membuat sukses menjadi hal yang rumit dan sukar didapatkan.. .


Sukses tidak melulu soal harta, rumah mewah, mobil sport, jam Rolex, pensiun muda, menjadi pengusaha, punya kolam renang/helikopter, punya istri cantik seperti Donald Trump & resort mewah di Karibia...Sukses adalah mencintai & bangga terhadap diri Kita sendiri, mengerjakan apa yang Kita sukai kapan saja dan di mana saja....


Sukses sejati adalah hidup dengan penuh syukur atas segala rahmat Tuhan, sukses yang sejati adalah menikmati & bersyukur atas setiap detik kehidupan Kita, pada saat Kita gembira, Kita gembira sepenuhnya, sedangkan pada saat Kita sedih, Kita sedih sepenuhnya, setelah itu Kita sudah harus bersiap lagi menghadapi episode baru lagi.


Sukses sejati adalah hidup benar di jalan Allah, hidup baik, tidak menipu, saleh & selalu rendah hati, Sukses itu tidak lagi menginginkan kekayaan ketimbang kemiskinan, tidak lagi menginginkan kesembuhan ketimbang sakit, sukses sejati adalah bisa menerima sepenuhnya kelebihan dan kekurangan Kita apa adanya dengan penuh syukur.Pernahkah Kita menyadari?

Kita sebenarnya tidak membeli suatu barang dengan uang, uang hanyalah alat tukar, Kita sebenarnya membeli rumah dari waktu Kita.

Ya, Kita mungkin harus kerja siang malam utk bayar KPR selama 15 tahun atau beli mobil/motor kredit selama 3 tahun. Itu semua sebenarnya Kita dapatkan dari membarter waktu Kita, Kita menjual waktu Kita dari pagi hingga malam kepada penawar tertinggi untuk mendapatkan uang supaya bisa beli makanan, pulsa telepon dll...

Aset terbesar Kita bukanlah rumah/mobil Kita, tapi diri Kita sendiri, Itu sebabnya mengapa orang pintar bisa digaji puluhan kali lipat dari orang bodoh...

Semakin berharga diri Kita, semakin mahal orang mau membeli waktu Kita...

Itu sebabnya kenapa harga 2 jam-nya Kiyosaki bicara ngalor ngidul di seminar bisa dibayar 200 juta atau harga 2 jam seminar Pak Tung bisa mencapai 100 juta!!!

Itu sebabnya kenapa Nike berani membayar Tiger Woods & Michael Jordan sebesar 200 juta dollar, hanya untuk memakai produk Nike. Suatu produk bermerk menjadi mahal/berharga bukan karena merk-nya, tapi karena produk tsb dipakai oleh siapa...

Itu sebabnya bola basket bekas dipakai Michael Jordan diperebutkan, bisa terjual 80 juta dollar, sedangkan bola basket bekas dengan merk sama, bila kita jual harganya justru malah turun...

No comments: